Your Adsense Link 728 X 15

Model data dalam Sistem manajemen basis data

Posted by Unknown Selasa, 23 Oktober 2012 0 komentar

Model data dalam Sistem manajemen basis data

Model data adalah Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data dan batasan-batasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi.

Macam-macam model data
1. OBDM (Object Based Data Model) = Model Data berbasis Obyek
2. RBDM (Record Based Data Model) = Model data berbasis Record
3. PBDM ( Physical Based Data Model) = Model data berbasis Fisik

1. Model Data Berbasis Obyek - OBDM (Object Based Data Model)

Merupakan himpunan data dan prosedur atau relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu Basis Data berdasarkan pada obyek data.
Model ini  Terdiri dari 
  • Entity Relationship model = ER-M
  • Semantic model
  • Binary model

a. Entity Relationship  Model
Model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real word terdiri dari objek-object dasar yang mempunyai hubungan atau relasi antara objec-objec tersebut. E-R MODEL berisi ketentuan /aturan khusus yang harus dipenuhi oleh isi database. Aturan terpenting adalah MAPPING CARDINSLITIES, yang menentukan jumlah entity  yang dpt dikaitkan dengan entity lainnya  melalui relationship-set.

b. Semantic Model
Hampir sama dengan Entity Relationship model dimana relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol tetapi menggunakan kata-kata (Semantic). Sebagai contoh, dengan masih menggunakan relasi pada Bank X sebagaimana contoh sebelumnya, dalam semantic model adalah seperti terlihat pada gambar di atas.
Tanda-tanda yang menggunakan dalam semantic model adalah sebagai berikut :
------------> : Menunjukkan adanya
------------ : menunjukkan atribut


c. Binary model
Binary model  adalah model data yang memperluas definisi dari entity, bukan hanya atribute-atributenya, tetapi juga tindakan-tindakannya.

2.Model data berbasis Record - RBDM (Record Based Data Model)

Model data berbasis Record merupakan himpunan data dan prosdur/relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu Basis Data model yang didasarkan pada record.

Model Basis data ini ada 3 yaitu:
  • Hierarchycal model
  • Network model
  • Relational model
a. Hierarchycal model = Hirarki Model


Biasa juga disebut: tree structure (Struktur Pohon), hubungan bertingkat. Dalam model ini elemen-elemen penyusunnya disebut node. Dapat berupa rincian data, agregat data, dan record.
Istilah-istilah yang biasa digunakan dalam Model Hirarki
- Root: node yang memiliki kedudukan paling tinggi dalam hirarki
- Parent : node yang memiliki kedudukan lebih tinggi
- Child : node yang memiliki kedudukan lebih rendah
- Leaves: node yang tidak mempunyai child
> Dalam model hirarki ini hanya ada satu root, setiap child hanya boleh mempunyai 1 parent dan parent boleh mempunyai > (lebih dari ) 1 child.


contoh gambar model Hirarki

b. Network Model atau Model jaringan
Mirip dengan hirarki model, dimana data dan hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan links. Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya yaitu network model menyusun record-record dalam bentuk graph. Sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu parent


contoh gambar model Hirarki

c. Relational model


Representasi dalam bentuk tabel yang terdapat sejumlah Bratis yang menunjuk record dan kolom yang menunjuk atribut.
Model ini banyak digunakan dalam pemodelan dan perancangan Basis Data. Konsep dan terminologi yang digunakan mirip dengan kondisi real yang dihadapi oleh pemkai sehingga mudah dipahami.

3. Model data berbasis Fisik - PBDM ( Physical Based Data Model) 


Model Data Fisik digunakan untuk menguraikan data di tingkat internal atau menjelaskan kepada pemakai bagaimana data-data dalam basis data disimpan dalam media penyimpanan secara fisik. model ini jarang digunakan karena kerumitan dan kompleksitasnya yang justru menyulitkan pemakai.

Model ini terdiri dari :
- unifying model
- frame memory

Menghindari menggambar DFD yang rumit

Posted by Unknown Sabtu, 06 Oktober 2012 0 komentar

Tujuan DFD (Data Flow Diagram) 
  1. untuk membuat model fungsi yang harus dilaksanakan oleh suatu sistem dan interaksi antar fungsi. 
  2. agar model yang dibuat mudah dibaca dan dimengerti oleh pembuat sistem dan pemakai yang berpengalaman dengan subyek yang terjadi. 


Hal ini berarti DFD harus mudah dimengerti, dibaca, dan menyenangkan untuk dilihat. Untuk itu berikut beberapa point untuk menhindari penggambaran DFD yang rumit:
  • DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses (maks. 6 proses) dengan data store, alur data, dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram.
  • Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data dalam DFD tersebut. 
  • Persilangan alur data ini menyebabkan pemakai akan sulit membaca dan mengerti DFD yang terbentuk. Jadi semakin sedikit adanya persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh profesional sistem.
  • Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan menggambarkan DFD secara bertingkat-tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan pemakaian duplikat terhadap komponen DFD.
  • Analisis dan Perancangan Sistem Komponen DFD yang dapat menggunakan duplikat hanya komponen store dan terminator. Pemberian duplikat ini juga tidak dapat diberikan sesuka profesional sistem yang membuat DFD, tetapi makin sedikit pemakaian duplikat, makin baik DFD yang terbentuk.


Pemberian duplikat terhadap data store dilakukan dengan memberikan simbol garis lurus (x) atau asterik (*), sedangkan untuk terminator menggunakan simbol garis miring (/) atau asterik (*).

Banyaknya pemberian simbol duplikat pada duplikat yang digunakan tergantung banyaknya duplikat yang digunakan.


Contoh pemakaian simbol duplikat
pada komponen terminator
(a) Satu duplikat yang digunakan
(b) Dua duplikat yang digunakan

DFD (Data Flow Diagram) biasa disebut Model Proses

Posted by Unknown 1 komentar
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. 

DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. 

Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

KOMPONEN DATA FLOW DIAGRAM

Gambar Komponen DFD


Komponen Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).
Terdapat dua jenis terminator :

  1. Terminator Sumber (source) :
    merupakan terminator yang menjadi sumber.
  2. Terminator Tujuan (sink) :
     merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.
Gambar jenis Terminator

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda,
misalnya Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.

Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :
  1. Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.
  2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja organisasi, atau prosedur yang berkaitan dengan terminator. 
  3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.


Berikut ini contoh DFD :

Gambar contoh DFF / Model Proses

Bahasan Mata Kuliah Sistem Manajemen Basis Data

Posted by Unknown Selasa, 02 Oktober 2012 0 komentar
Mata kuliah Sistem Manajemen Basis Data membahas konsep dasar manajemen Basis Data yang menayanggkut aspek Pemodelan dan Perancangan data base, bahasa Database fasilitas, ilplementasi dan penggunaan DBMS.

Silabus:

  1. Pendahuluan
  2. Arsitektur dan konsep SMBD
  3. Data modeling (entity relationship, relational)
  4. FUngtional dependency dan normalisasi database relational
  5. Analisis dan design database relational
  6. Relational algebra & relational calculus
  7. SQL (pemrosesan & optimasi query; transaksi; concurency control; recovery; security)
  8. Sekilas tentang Basis data terdistribusi
Tujuan :
Agar mahasiswa mengerti dan mampu menggunakan perintah-perintah SQL untuk kegiatan pemodelan dan implementasi basis data.

Kompetensi:
Mampu mengimplementasikan perintah-perintah SQL menggunakan alat bantu perangkat lunak.

Tools:
  1. MySQL
  2. Microsoft Access

Popular Posts